Saturday, October 11, 2014

Rukun dan Syarat Jual Beli

Rukun dan syarat jual beli adalah ketentuan-ketentuan dalam jual beli yang harus dipenuhi agar jual belinya sah menurut syara’ (hukum islam).
Rukun Jual Beli:

  • Dua pihak membuat akad penjual dan pembeli
  • Objek akad (barang dan harga)
  • Ijab qabul (perjanjian/persetujuan)

A. Orang yang melaksanakan akad jual beli ( penjual dan pembeli )

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh penjual dan pembeli adalah :

  • Berakal, jual belinya orang gila atau rusak akalnya dianggap tidak sah.
  • Baligh, jual belinya anak kecil yang belum baligh dihukumi tidak sah. Akan tetapi, jika anak itu sudah mumayyiz (mampu membedakan baik atau buruk), dibolehkan melakukan jual beli terhadap barang-barang yang harganya murah seperti : permen, kue, kerupuk, dll.
  • Berhak menggunakan hartanya. Orang yang tidak berhak menggunakan harta milik orang yang sangat bodoh (idiot) tidak sah jual belinya. Firman Allah ( Q.S. An-Nisa’(4): 5):




B. Sigat atau Ucapan
Ijab dan Kabul. Ulama fiqh sepakat, bahwa unsur utama dalam jual beli adalah kerelaan antara penjual dan pembeli. Karena kerelaan itu berada dalam hati, maka harus diwujudkan melalui ucapan ijab (dari pihak penjual) dan kabul (dari pihak pembeli).


Adapun syarat-syarat ijab kabul adalah :

  • Orang yang mengucap ijab kabul telah akil baliqh.
  • Kabul harus sesuai dengan ijab.
  • Ijab dan kabul dilakukan dalam suatu majlis.


C. Barang Yang Diperjual Belikan
Barang yang diperjual-belikan harus memenuhi syarat-syarat yang diharuskan, antara lain :

  • Barang yang diperjual-belikan itu halal.
  • Barang itu ada manfaatnya.
  • Barang itu ada ditempat, atau tidak ada tapi ada ditempat lain.
  • Barang itu merupakan milik si penjual atau dibawah kekuasaanya.
  • Barang itu hendaklah diketahui oleh pihak penjual dan pembeli dengan jelas, baik zatnya, bentuknya dan kadarnya, maupun sifat-sifatnya.


D. Nilai tukar barang yang dijual (pada zaman modern sampai sekarang ini berupa uang).
Adapun syarat-syarat bagi nilai tukar barang yang dijual itu adalah :

  • Harga jual disepakati penjual dan pembeli harus jelas jumlahnya.
  • Nilai tukar barang itu dapat diserahkan pada waktu transaksi jual beli, walaupun secara hukum, misalnya pembayaran menggunakan kartu kredit.
  • Apabila jual beli dilakukan secara barter atau Al-muqayadah (nilai tukar barang yang dijual bukan berupa uang tetapi berupa uang).

0 comments

Post a Comment