Saturday, April 26, 2014

Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil

Sebuah cerita islami yaitu yang mengulas tentang cerita Nabi Idris merupakan salah satu nabi utusan Allah SWT yang diberi tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Nabi Idris diberi hak kenabian oleh Allah setelah nabi Adam As. Nabi Idris hidup sekitar tahun 4533 sampai dengan 4188 sebelum masehi.

Nabi idris as merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Berikut merupakan Silsilah lengkap asal usul nabi idris adalah, Idris bin yarid bin Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin adam. Menurut kitab tafsir, nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.

Cerita Nabi Idris as - Kisah dengan malaikat maut Izroil

Nabi idris merupakan hamba Allah yang selalu mempelajari mushaf-mushaf nabi adam as. Ia juga mendapat gelar sebagai ”Asadul Usud” yang artinya Singa, karena ia tidak pernah putus asa ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi umatnya yang kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia juga memiliki sifat pemaaf.

Selain sifat yang terpuji, Nabi idris as sebagai nabi Allah juga dianugrahi dengan berbagai kepandian dan kemahiran dalam berbagai disiplin ilmu, ia juga dianugrahi kemampuan untuk membuat berbagai peralatan untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia.  Dalam beberapa kisah islam, ia dikisahkan sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan, menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi dan lain lain.

Cerita Nabi Idris – Pada masa nabi idris, pernah suatu ketika banyak manusia melupakan Allah, sehingga Allah pun menghukum manusia dengan membuat kemarau yang panjang. Kemudian nabi idris pun turun tangan, ia memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukum kemarau panjang tersebut. Allah menghabulkan permohonan nabi idris itu, dan lalu musim kemarau pun berakhir, hujan turun.

 Nabi Idris as diutus oleh Allah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyebambah kepada Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksaan di dunia maupun di akhirat.

Nabi Idris as disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga selama Mi’raj. Ketik Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Indris as. Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang mendampingiya saat itu  ” Siapa orang ini?”

Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”

Nabi idris as diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist  ; Ibnu Abbas berkata, ”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, idris seorang penjahit dan musa adalah penggembala” (dari Al-Hakim).


 Nasihat Nabi Idris as

Nabi Idris as mempunyai beberarapa nasihat dan untaian kata mutiara, antara lain sebagai berikut :

Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan, orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya, Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu, janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa, Taatlah kepada rajamu dan tundukklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karema mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperoleh itu.

Allah pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Di antara mukjizat nabi Idris as adalah sebagai berikut; Hebat dalam menunggang kuda, pada saat itu sedikit orang yang dapat menunggang kuda, ia dapat menulis. Ketika itu tidak ada umatnya yang dapat menulis. Ia dapat menjahit pakaian, pada saat itu, belum ada yang mampu menjahit pakaian.

Nabi idris as mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kita ini berisi ajaran kebenaran seperti halnya Al Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk yang disampaikan kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang benar.

Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil

Nabi Idris dan malaikat Maut
        Nabi Idris adalah seorang nabi yang banyak mengerjakan amal amal yang baik. Ia tekun beribadah baik sholat maupun puasa. Oleh karena itu hasil dari perbuatannya , maka Allah mengangkatnya ke syurga.
Diriwayatkan bahwa ada seorang malalikat yang bernama Izrail sangat cinta dan selalu rindu kepada nabi Idris as. Maka malaikat Izrail meminta izin kepada Allah agar dapat bertemu dengan Nabi Idris as. Lalu Allah pun mengizinkanya (Izrail) untuk bertemu Nabi dIdris as.  Kemudian malaikat Izrail pergi menemui Nabimu dengan Idris as, dengan wujud ber bentuk manusia biasa.
Sebagai mana biasanya Nabi Idris pada saat itu sedang melaksanakan ibadah puasa selama satu tahun. Maka setiap kali waktu berbuka malaikat Izrail dating membawakan makanan dari surga. Ketika Nsbi Idris as, sedang mengerjakan shalat, malaikat Izrail duduk disebelahnya sampai nabi Idris Selesai, hingga nabi Idris as, menjadi kagum, kemudian ia berkata : 
“ Hai laki laki, apakah engkau mau bejalan bersamaku agar kita lebih akrab??”
Kemudaian Malaikat Izrail menjawab : “ aku mau ya Nabi Allah”. Seingga sampailah dia pada sebuah ladang yang subur. Lalu malaikat Izrail bertanya kepada nabi Idris as.; “apakah engkau mengizinkan aku untuk mengambil buah itu, kemudian kita makan bersama???.
Nabi Idris as, kemudian maenjawab ; “ Maha suci Allah, dulu engkau tidak mau makan sesuatu yang halal, tetapi hari ini engkau menginginkan barang/makanan yang haram”. Mendengar itu, malaikat Izrail terdiam, dan tidak berkata sepatah katapun.
Lalu mereka melanjutkan perjalanan hingga empat hari lamanya. Sepanjang perjalanan Nabi Idris as, melihat keanehan keanahan terhadap orang itu, sehingga dalam hatinya timbul pertanyaan pertanyaan.
Maka Nabi Idris bertanya kepadanya: Siapakah sebenarnya engkau ini???
Izrail pun menjawab: “ Aku adalah malikat Izrail”.
Idris kemali bertanya: “ apakah engaku yang selalu mencabut nyawa (roh)”???
Malaikat Izrail menjawab: “ Ya, memang tugas ku hanya mencabut nyawa dari mahluk Allah yang bernyawa”.
Nabi Idris kembali berkata: “ apakah engkau datang kesini untuk atau sekedar berkunjung atau untuk mencabut nyawaku.???”
Izrail menjawab: “Aku mendapat izin dari Allah untuk sekedar berkunjung”.
Idris bekata: “Hai Izrail, aku mempunyai hajat kepadamu yaitu agar engakau mencabut nyawaku kemudian Allah menghidupkan aku kembali, sehingga dapat beibadah kepada Allah lebih banyak lagi setelah aku merasakan sakitnya dicabut nyawa/mati”.
Izail as, menjawab: “sungguh aku tidak akan mencabut nyawa seseorang atau sesuatu tanpa izin Allah”.
Maka Allah memberikan perintah kepada malaikat Izrail: “Hai Izrail, cabutlah nyawa Idris itu!!!”
Kemudian malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris saat itu juga. Malikat Izrail menangis setelah melihat Nabi Idris as, meninggal, ia minta kembali kepada Allah s.w.t agar Nabi Idris di hidupkan kembali”. Maka Allah mengabulkan permintaan malaikat Izrail, dan nabi Idris as. dihidupkan kembali.
Lalu malaikat Izrail bertanya: “hai Idris bagaimana rasanya mati itu??”
Nabi Idris menjawab: “Sungguh rasanya seperti binatang terkupas kulitnya dalam keadaan hidup, maka rasa sakit itu melebihi dari padanya seribu kali lipat”.
Malaikat Izrail berkata: “ itu aku lakukan/kerjakan padamu dengan cara berhati hati dan halus, dan itu belum pernah aku lakukan terhadap seseorang”.
Idris berkata  lagi: “Hai Izrail aku punya hajat kembali kepadamu yaitu aku ingin melihat Neraka Jahannam dan berbagai macam siksaannya agar aku lebih giat lagi berbakti kepada allah”.
Jawab malaikat Izrail: “Hai Idris bagai mana aku dapat melihat Neraka Jahannam tanpa dapat izin dari allah?”.
Kemudian Allah memberikan wahyu kepada malaikat Izrail dengan firmannya: “ Pergilah engkau ke Neraka Jahanam bersama Idris”.
Lalu malaikat Izrail dan Nabi Idris bersama pergi ke Neraka Jahannam. Sehingga nabi Idris as. melihat berbagai macam alat untuk menyiksa hamba Allah yang durhaka dan ingkar kepadanya dan dapat pula melihat beberapa bentuk siksaan lainya yang sangat mengerikan hingga akhirnya mereka kembali. Kembali nabi Idris menyampaikan hajatnya kembali kepada maliakat Izrail: “Hai Izrail ajaklah aku berjalan jalan melihat syurga yang diciptakan oleh Allah untuk hambanya yang beriman agar aku dapat bertambah taat kepadanya”.
Kembali Izrail menjawab: “Bagaimana mungkin aku lakukan  itu tanpa dapat izin dari Allah?”. Maka Allah memberikan wahyukepada malaikat Izrail: “Pergilah engkeu bersama Idris ke syurga aku telah mengizinkanmu”.
Kemudian mereka pergi menuju syurga, ketika sampai di depan pintu syurga kedua duanya berhenti dan nabi Idris berkata; “ Hai Izrail, aku sudah merasakan sakitnya mati dan aku telah melihat pula segala macam siksaan di neraka, untuk itu sudikah kiranya engkau memohon kepada allah agar dia mengizinkan aku masuk dan diam di syurga dan meminum airnya agar dapat menghilangkan rasa sakit mati dariku dan terhindar dari siksa Neraka Jahannam”.
Kemidian Izrail meminta izin kepada Allah atas permintaan Nabi Idris, maka allah mengizinkan kepadanya masuk kedalam syurga kemudian setelah itu keluar kembali. Maka nabi Idris masuk kedalam syurga dan meletakan sandalnya di bawah pohon di syurga. Dan dia keluar kembali dari syurga lalu berkata kepada malaikat Izrail: “ Hai Izrail, sandal ku tertinggal di syurga, maka kembalikan aku kedalamnya”.
Akhirnya Nabi Idrispun kembali ke dalam Syurga dan tidak keluar lagi. Maka dipanggilNabi Idris agar cepat keluar dari Syurga. Nabi Idris menjawab: “Tiap tiap yang hidup itu akan mati dan sesungguhnya aku telah meraskan mati”. Dan firman Allah: “ Dan sungguh tidaklah ada diantara kamu kecuali dia memasukinya dan sungguh aku sudah pernah mmemasukinya (syurga) dan suungguh aku telah pernah memasuki Neraka”. Dan tuhanpun berfirman: “ dan tidaklah mereka itu dikeluarkan daripadannya, maka siapakah yang mengeluarkan aku dari padanya?”.
Akhirnya Allah memberikan wahyu kepda malaikat Izrail: “ Hai Izrail tinggalkan Idris, sesungguhnya aku telah memutuskan bahwa sesungguhnya dia termasuk ahli syurga”.
Demikianlah kisah perjalanan dan dialog nabi Idris dengan Malaikat Izrail yang dapat saya ceritakan, mudah mudahan ada manfaatnya.

Sebagi bahan renungan saya cantumkan sebuah hadits yang berarti:
“Apabila seorang hamba sudah sampai pada waktu rohnya akan dicabut (Nazak), maka ada suara yang bebisik: “tinggalkanlah dia dahulu, sehingga dapat beristirahat”.
Demikian pula ketika roh itu sampai pada kedua lututnya, pusatnya serta ketika sampai pada dadanya ada suara yang berseru kembali: “tinggalkanlah dahulu sehingga dia dapat beristirahat. Demikian juga ketika roh itu sampai pada tenggorokan , ada suara yang berbisik kembali; “Tinggalkanlah dahulu sampai semua anggotanya saling bepesan satu sama lainya.
Maka mata berpesan kepada mata yang satunya dengan ucapan: “Assalamuailaikum illa yaumil qiyaamati” (Selamat berpisah sampai bertemu pada hari Qiamat). Demikian juga dua telinga, dua tangan, dua kaki dan jiwapun berpesan dan mengucapkan selamat tinggal pada badanya.
Sungguh satu hal yang paling tepat, bagi seorang untuk meningkatkan amal perbuatan yang baik, hendaklah ia mengingat akan sakit dan pedihnya rasa mati.
Dan mati ini pasti akan tiba. Sehingga dengan demikian, tentu seseorang akan berlomba lomba dalam megerjakan amal baik. Dan semoga Allah mengakhiri hidup kita dengan “Khusnul Khotimah”.

Ada 4 ayat dalam Al Qur an yang berhubungan dengan kisah Nabi Idris as, ayat-ayat tersebut saling terhubungan di dalam surah maryam dan surah Al-Anbiya’. ”dan ceritakanlah (hai muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang terdapat tersebut di dalam Al Qur an. Sesungguhnya ia merupakan orang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi" (Qs. 19 : 56 – 57)

”Dan (ingatlah kisah) ismail, idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs. 21 : 85 – 86)

0 comments

Post a Comment